Senin, 06 Februari 2012
Manfaat Hutan
Posted by greenlumut on April 10, 2008
PENGHIJAUAN adalah 
salah satu kegiatan penting yang harus dilaksanakan secara konseptual 
dalam menangani krisis lingkungan. Begitu pentingnya sehingga 
penghijauan sudah merupakan program nasional yang dilaksanakan di 
seluruh Indonesia. 
Banyak fakta yang 
menunjukkan bahwa tidak jarang pembangunan dibangun di lahan pertanian 
maupun ruang terbuka hijau. Padahal tumbuhan dalam ekosistem berperan 
sebagai produsen pertama yang mengubah energi surya menjadi energi 
potensial untuk makhluk lainnya dan mengubah CO2 menjadi O2 dalam proses
 fotosintesis. Sehingga dengan meningkatkan penghijauan di perkotaan 
berarti dapat mengurangi CO2 atau polutan lainnya yang berperan 
terjadinya efek rumah kaca atau gangguan iklim. Di samping vegetasi 
berperan dalam kehidupan dan kesehatan lingkungan secara fisik, juga 
berperan estetika serta kesehatan jiwa. Mengingat pentingnya peranan 
vegetasi ini terutama di perkotaan untuk menangani krisis lingkungan 
maka diperlukan perencanaan dan penanaman vegetasi untuk penghijauan 
secara konseptual.
Dari berbagai pengamatan 
dan penelitian ada kecenderungan bahwa pelaksanaan penghijauan belum 
konseptual, malah terkesan asal jadi. Memilih jenis tanaman dengan 
alasan mudah diperoleh, murah harganya dan cepat tumbuh.   
Penghijauan perkotaan
Penghijauan dalam arti 
luas adalah segala daya untuk memulihkan, memelihara dan meningkatkan 
kondisi lahan agar dapat berproduksi dan berfungsi secara optimal, baik 
sebagai pengatur tata air atau pelindung lingkungan. Ada pula yang 
mengatakan bahwa penghijauan kota adalah suatu usaha untuk menghijaukan 
kota dengan melaksanakan pengelolaan taman-taman kota, taman-taman 
lingkungan, jalur hijau dan sebagainya. Dalam hal ini penghijauan 
perkotaan merupakan kegiatan pengisian ruang terbuka di perkotaan.
Pada proses fotosintesa 
tumbuhan hijau mengambil CO2 dan mengeluarkan C6H12O6 serta peranan O2 
yang sangat dibutuhkan makhluk hidup. Oleh karena itu, peranan tumbuhan 
hijau sangat diperlukan untuk menjaring CO2 dan melepas O2 kembali ke 
udara. Di samping itu berbagai proses metabolisme tumbuhan hijau dapat 
memberikan berbagai fungsi untuk kebutuhan makhluk hidup yang dapat 
meningkatkan kualitas lingkungan.
Setiap tahun 
tumbuh-tumbuhan di bumi ini mempersenyawakan sekira 150.000 juta ton CO2
 dan 25.000 juta ton hidrogen dengan membebaskan 400.000 juta ton 
oksigen ke atmosfer, serta menghasilkan 450.000 juta ton zat-zat 
organik. Setiap jam 1 ha daun-daun hijau menyerap 8 kg CO2 yang 
ekuivalen dengan CO2 yang diembuskan oleh napas manusia sekira 200 orang
 dalam waktu yang sama. Setiap pohon yang ditanam mempunyai kapasitas 
mendinginkan udara sama dengan rata-rata 5 pendingin udara (AC), yang 
dioperasikan 20 jam terus menerus setiap harinya. Setiap 93 m2 pepohonan
 mampu menyerap kebisingan suara sebesar 8 desibel, dan setiap 1 ha 
pepohonan mampu menetralkan CO2 yang dikeluarkan 20 kendaraan.(Zoer’aini
 Djamal Irwan,1996).
Begitu pentingnya peranan
 tumbuhan di bumi ini dalam menangani krisis lingkungan terutama di 
perkotaan, sangat tepat jika keberadaan tumbuhan mendapat perhatian 
serius dalam pelaksanaan penghijauan perkotaan sebagai unsur hutan kota.
Penghijauan berperan dan 
berfungsi (1) Sebagai paru-paru kota. Tanaman sebagai elemen hijau, pada
 pertumbuhannya menghasilkan zat asam (O2) yang sangat diperlukan bagi 
makhluk hidup untuk pernapasan; (2) Sebagai pengatur lingkungan (mikro),
 vegetasi akan menimbulkan hawa lingkungan setempat menjadi sejuk, 
nyaman dan segar; (3) Pencipta lingkungan hidup (ekologis); (4) 
Penyeimbangan alam (adaphis) merupakan pembentukan 
tempat-tempat hidup alam bagi satwa yang hidup di sekitarnya; (5) 
Perlindungan (protektif), terhadap kondisi fisik alami sekitarnya (angin
 kencang, terik matahari, gas atau debu-debu); (6) Keindahan (estetika);
 (7) Kesehatan (hygiene); (8) Rekreasi dan pendidikan             (edukatif); (9) Sosial politik ekonomi.
Seperti yang dikemukan 
oleh Eckbo (1956) bahwa pemilihan jenis tanaman untuk penghijauan agar 
tumbuh dengan baik hendaknya dipertimbangkan syarat-syarat hortikultura 
(ekologikal) dan syarat- syarat fisik. Syarat hortikultural yaitu 
respons dan toleransi terhadap temperatur, kebutuhan air, kebutuhan dan 
toleransi terhadap cahaya matahari, kebutuhan tanah, hama dan penyakit, 
serta syarat-syarat fisik lainnya yaitu tujuan penghijauan, persyaratan 
budi daya, bentuk tajuk, warna, aroma.
Unsur hutan kota
Fungsi dan manfaat hutan 
antara lain untuk memberikan hasil, pencagaran flora dan fauna, 
pengendalian air tanah dan erosi, ameliorasi iklim. Jika hutan tersebut 
berada di dalam kota fungsi dan manfaat hutan antara lain menciptakan 
iklim mikro, engineering, arsitektural, estetika, modifikasi 
suhu, peresapan air hujan, perlindungan angin dan udara, pengendalian 
polusi udara, pengelolaan limbah dan memperkecil pantulan sinar 
matahari, pengendalian erosi tanah, mengurangi aliran permukaan, 
mengikat tanah. Konstruksi vegetasi dapat mengatur keseimbangan air 
dengan cara intersepsi, infiltrasi, evaporasi dan transpirasi. 
Menelaah fungsi 
penghijauan perkotaan dan fungsi hutan dapat dikatakan bahwa penghijauan
 perkotaan merupakan unsur dari hutan kota. Sedangkan hutan kota adalah 
bagian dari ruang terbuka hijau kota. Hutan kota (urban forestry)
 menurut Grey dan Denehe (1978), meliputi semua vegetasi berkayu di 
dalam lingkungan pemukiman, mulai dari kampung yang kecil sampai kota 
besar. Fukuara dkk. (1988) mengemukakan tentang hutan kota, yaitu ruang 
terbuka yang ditumbuhi vegetasi berkayu di wilayah perkotaan yang 
memberikan manfaat lingkungan sebesar-besarnya kepada penduduk kota 
dalam kegunaan proteksi, estetika serta rekreasi khusus lainnya.
Sedangkan menurut Grey dan Denehe (1978), hutan kota (urban forestry)
 meliputi semua vegetasi berkayu di dalam lingkungan pemukiman, mulai 
dari kampung yang kecil sampai kota besar. Mengingat pekarangan 
mengandung sifat perhutanan yang beraspirasi untuk kepentingan rakyat, 
maka pengembangan perhutanan yang bersifat pekarangan ini tampaknya 
lebih demokrasi yaitu sistem agroforestry yang dikelola rakyat. Pekarangan dapat menghasilkan kayu, bambu, karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan obat-obatan.
Sebagai konsekuensi 
tumbuhan sebagai produsen pertama dalam ekosistem, dan mengingat fungsi 
hutan kota dan fungsi penghijauan perkotaan sangat bergantung kepada 
vegetasi yang digunakan maka tidak perlu lagi dipersoalkan luas lahan 
sebagai syarat hutan kota. Yang penting adalah jumlah dan keanekaragaman
 vegetasi yang ditaman di perkotaan sebanyak mungkin. Dengan demikian 
penghijauan perkotaan sebagai unsur hutan kota perlu ditingkatkan secara
 konseptual meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan dengan 
mempertimbangkan aspek estetika, pelestarian lingkungan dan fungsional. 
Pelaksanaan harus sesuai dengan perencanaan begitu pula pemeliharaan 
harus dilakukan secara terus-menerus.
Teknik penanaman 
Faktor-faktor utama yang 
perlu diperhatikan yaitu dalam teknik penanaman pohon adala, (1) 
Pemilihan bibit tanaman. Bibit generatif adalah berasal dari biji, 
merupakan bibit yang lebih tepat karena mempunyai akar tunggang dan 
dapat hidup lebih lama. Bibit vegetatif, adalah bibit yang berasal dari 
bagian-bagian vegetatif tanaman, seperti batang, daun dan akar. Bibit 
vegetatif umumnya kurang kokoh dan perakarannya dangkal sehingga cepat 
merusak trotoar, jalan atau saluran drainase.
Bibit yang baik 
sekurang-kurangnya telah tumbuh di wadahnya selama 6 bulan dengan batang
 tinggi minimal + 1.50 m dan diameter 0.05 m, untuk mengujinya cukup 
dengan mencabut bibit tersebut. Apabila bibit mudah lepas dari wadahnya 
berarti baru dipindahkan dan belum cukup baik ditanam di lapangan, 
sebaliknya jika sulit dilepaskan berarti perakarannya sudah terbentuk 
dengan baik dan dapat ditanam di lapangan; 
 (2)
 Penanaman. Lubang tanam perlu dipersiapkan sedikitnya satu minggu 
sebelum penanaman dilakukan. Ukuran lubang tanam sangat bergantung pada 
besarnya tanaman. Ukuran standar lubang tanam adalah 0.75 m (tinggi) x 
0.90 m (lebar) x 0.90 m (panjang); (3) Perawatan pascatanam. 
Mempertahankan posisi tumbuh agar tetap tegak dan stabil. Menyiram 
tanaman 2-3 hari sekali terutama di musim kemarau sambil membuang 
ranting-ranting yang kerimg. Memupuk tanaman 3 bulan sekali dengan pupuk
 NPK 25 gram per lubang
—
Manfaat hutan yang lain adalah:
1. Sebagai suplyer Oksigen yang merupakan bahan baku utama untuk pernafasan manusia
2. Sebagai pencegah banjir
3. Sebagai penyejuk alam
4. Sebagai paru-paru dunia
masih banyak lagi manfaat hutan bagi manusia yang lain.
Langganan:
Komentar (Atom)